WISATA LONTAR SEWU GRESIK
Kabupaten Gresik sudah terkenal dengan wisata religinya. Namun, siapa sangka di daerah selatan ada wisata desa yang menarik. Tepatnya di sebuah desa dengan hamparan sawah serta daun lontar, atau siwalan sangat cocok untuk diupload di instagram.
Wisata yang diberi nama ‘Wisata Lontar Sewu’ tersebut, berada di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Gresik. Tempat ini sangat strategis karena berada di perbatasan Gresik-Surabaya
Menurut Kepala Desa Hendrosari Asna Hadi Saputra menceritakan wisata lontar sewu pertama kali diperkenalkan ke masyarakat sejak 2019. Saat itu, dirinya banyak mengupload di media sosial sebagai sarana promosinya.
Pemandangan alam yang sangat alami, lanjut Asna Hadi, serta harga tiket yang terjangkau membuat Wisata Lontar Sewu berkembang pesat hingga sekarang. Tidak tanggung-tanggung, tamu istimewa pun datang dari Jakarta.
Yakni, Menteri Desa Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. Menteri Desa tersebut tiba di Gresik untuk meresmikan Wisata Lontar Sewu. “Diresmikan oleh Pak Halim Iskandar pada 9 Februari 2021,” ujar Asna Hadi, Kamis (22/4/2021).
Usai diresmikan, Wisata Lontar Sewu diterjang pandemi Covid-19. Sehingga, pengunjung pun sepi karena ada pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Imbas adanya pandemi ini yang hingga kini belum berakhir.
entu, hal tersebut membuat pengelolah wisata tersebut berputar otak, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat bagi para pengunjung. “Wisata ini menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat setempat. Ada 68 pegawai yang berisi warga desa setempat yang bekerja di wisata Lontar Sewu,” ujar Asna Hadi.
Wisatawan yang berdatangan, membuat ekonomi Desa Hendrosari bergeliat lagi dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Kini, ada 12 wahana permainan, mulai dari sky bike, kereta sawah, tagada, titanic, carousel, kereta mini, rumah balon, mandi bola, helikopter, taman kelinci dan sepeda air.
Pengunjung yang datang diwajibkan terlebih dahulu mencuci tangan, wajib menggunakan masker sebelum masuk, kemudian akan di cek suhu tubuh menggunakan thermo gun. Petugas menggunakan pengeras suara berkeliling mengingatkan protokol kesehatan warga.
Selama Ramadhan, edu wisata Lontar Sewu dimanfaatkan warga sebagai lokasi ngabuburit bersama keluarga. Tua, muda dan anak-anak tersenyum bermain sejumlah wahana. Biaya masuk pada hari biasa hanya Rp 5 ribu, sedangkan pada hari libur Rp 8 ribu.
Dari sekian wahana, yang paling mahal dan favorit disini adalah sky bike dengan tarif Rp 25 ribu. Wahana ini, pengunjung bersepeda di atas rel yang mengelilingi lokasi wisata di atas ketinggian. Panjang relnya mencapai 300 meter.
Di Bulan Ramadan, omset edu wisata tidak bisa dipandang remeh. Panorama sawah dan pohon lontar yang berkembang dengan 12 wahana wisata buatan ini menghasilkan pundi-pundi rupiah hingga puluhan juta. “Pengunjung mencapai 2 ribu masuk secara bergantian, omset setiap harinya mencapai sekitar Rp 80 juta,” tutur Asna Hadi.
Para pengunjungnya selain dari Gresik, rata-rata berasal dari luar kota seperti Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Selain wahana wisata, pengunjung juga bisa berbuka puasa dengan makanan khas ayam Menganti, belut dan minuman es legen atau siwalan yang merupakan menu khas Desa Hendrosari.
Sementara itu, Abdullah Hamdi, salah satu anggota DPRD Gresik menyebut inovasi kepala desa yang memiliki warga 2.000 jiwa dan pendapatan minim, membuat gagasan tempat wisata Lontar Sewu
“Waktu itu tidak banyak karena dulu hanya spot foto pohon lontar, teman-teman dari pemerintah desa mendapat bantuan dari Mendes Abdul Halim Rp 1,3 M dan saat ini berkembang luar biasa. Masyarakat setempat memiliki saham disini dengan menyumbang spot wisata dilombakan setiap RT,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar